Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
Tujuan dari IGRP yaitu:
• Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
• Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
• Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
• Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
• Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari:
• Routing protocol non EIGRP.
• Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama.
Cara kerja IGRP
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability
Konfigurasi IGRP
IGRP dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh RIPv1. Dua kelemahan utama RIPv1 yang diatasi oleh IGRP adalah keterbatasan hop count; dan ketidakmampuan untuk memilih jalur terbaik berdasarkan parameter-parameter lain seperti bandwidth, reliability,delay, dan load. IGRP telah meningkatkan maximum hop count yang bisa digunakan sampai sebesar 255, tetapi hop count IGRP tidak digunakan untuk memilih jalur terbaik mencapai prefix network. Hop count hanya digunakan untuk membatasi diameter network. Setiap network dengan hop count yang melebihi maximum dianggap unreachable.Metric pada IGRP berdasarkan pada parameter-parameter link antar router. Selain hal ini, IGRP beroperasi kurang lebih identik dengan RIPv1. Keduanya merupakan protokol routing classful, dan distance vector. Kesamaan antar keduanya dapat ditunjukkan pada topologi dan konfigurasi pada network dibawah ini.
A(config)#router igrp ? A(config)#router igrp 1 A(config-router)#passive-interface e1/1 A(config-router)#passive-interface e1/2 A(config-router)#network 180.13.0.0 A(config-router)#network 55.0.0.0 A(config-router)#^Z A#
B#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. B(config)#router igrp 1 B(config-router)#network 180.13.0.0 B(config-router)#network 180.12.0.0 B(config-router)#^Z B#
C#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. C(config)#router igrp 1 C(config-router)#passive-interface e1/2 C(config-router)#passive-interface e1/0 C(config-router)#network 180.12.0.0 C(config-router)#network 55.0.0.0 C(config-router)#^Z C#Perbedaan pertama dengan RIP adalah pada IGRP dibutuhkan nomor proses. Multiple proses IGRP dapat dikonfigurasi pada router yang sama, tetapi agar router dapat saling bertukar informasi routing maka router-router harus menggunakan nomor proses yang sama. Sedangkan RIP hanya 1 proses saja yang dapat dikonfigurasi pada router. IGRP di aktifkan pada interface-interface dengan menggunakan statement network classful. Misalnya, ketika memasukkan konfigurasi network 180.13.0.0, maka setiap interface pada router yang dikonfigurasi dengan IP address dari spasi kelas B 180.13.0.0/16 akan menjalankan proses IGRP tersebut. Setelah ada interface yang diaktifkan untuk menjalankan IGRP, maka IGRP akan membroadcast isi dari tabel routing pada setiap interface yang mengaktifkannya (kecuali interface-interface yang dikonfigurasi sebagai passive-interface).
Waktu update IGRP adalah 90 detik (RIP 30 detik), invalid timernya 270 detik (RIP 90 detik). Ketika router menerima update untuk sebuah prefix, timer untuk prefix tersebut akan di reset menjadi 0 dan terus bertambah setiap detik. Setiap kali ada update baru yang diterima untuk prefix tersebut, maka timer di rest ke 0. Jika tidak ada update setelah 270 detik, prefix tersebut akan ditandai sebagai invalid dan holddown timer untuk prefix tersebut dijalankan selama 280 detik. Selama holddown timer, advertisement untuk prefix tersebut akan diabaikan.
Seperti RIPv1, IGRP juga tidak mendukung variable-length subnet masks (VLSM) karena informasi subnet mask tidak disertakan dalam advertisement. Coba tebak isi tabel routing dari setiap router diatas, ingat, secara default split horizon diaktifkan pada interface ethernet.
Router A mengadvertise prefix 180.13.4.0 kepada Router B dengan asumsi subnet mask /24 karena network antara A dan B berada pada major network yang sama (180.13.0.0/16) dengan prefix yang diberikan pada interface E0 pada router A. router A juga melakukan autosummarize pada network 55.1.1.0/25 menjadi batas classful 8-bit sebelum mengadvertisenya ke router B. jadi router B mendapatkan informasi 2 prefix dari router A: 180.13.4.0/24 dan 55.0.0.0/8 (subnet mask di asumsikan oleh B). router C mengadvertise prefix 180.12.4.0 dan 55.0.0.0/8 kepada router B. router B menerima 2 advertisement untuk prefix 55.0.0.0/8, satu dari A dan satu dari C. yang manakah yang akan digunakan oleh router B? kita lihat pada tabel routing router B berikut ini.
B#sh ip route Codes: C – connected, S – static, I – IGRP, R – RIP, M – mobile, B – BGP D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area N1 – OSPF NSSA external type 1, N2 – OSPF NSSA external type 2 E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2, E – EGP i – IS-IS, L1 – IS-IS level-1, L2 – IS-IS level-2, ia – IS-IS inter area * – candidate default, U – per-user static route, o – ODR P – periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set I 55.0.0.0/8 [100/1200] via 180.13.3.1, 00:00:50, Ethernet1/0 [100/1200] via 180.12.3.2, 00:01:11, Ethernet1/1 180.12.0.0/24 is subnetted, 2 subnets C 180.12.3.0 is directly connected, Ethernet1/1 I 180.12.4.0 [100/1200] via 180.12.3.2, 00:01:11, Ethernet1/1 180.13.0.0/24 is subnetted, 2 subnets C 180.13.3.0 is directly connected, Ethernet1/0 I 180.13.4.0 [100/1200] via 180.13.3.1, 00:00:50, Ethernet1/0
Kedua entri route 55.0.0.0/8 yang didapatkan ada dalam tabel routing. Satu memiliki next-hop router A, dan satu lagi next-hopnya adalah router C. Tentu ini bukan hal yang bagus. Router B akan beranggapan bahwa seluruh network 55.0.0.0/8 dapat dicapai melalui A atau C, tetapi Router B tidak dapat mencapai keduanya. Ini adalah masalah utama protokol routing classful. Router B tidak tahu bahwa prefix 55.1.1.0/24 dapat dicapai melalui A dan prefix 55.1.2.0/24 dapat dicapai melalui C.
IGRP Metrics
IGRP menggunakan hop count hanya untuk membatasi diameter network. Nilai default hop count adalah 100 dan dapat dikonfigurasi antara 1 dan 255 hop. IGRP menggunakan bandwidth, delay, load dan reliability sebagai metric sebuah route. Formula untuk menghitung metric IGRP adalah
A = K1 * Bandwidthmin
B = (K2 * Bandwidthmin)/(256 – Load)
C = K3 * Delaytotal
D = K5/(Reliability + K4)
Metric = (A + B + C) * D
Konstanta K1,K2,K3,K4 dan K5 adalah angka-angka yang dapat kita set nilainya untuk mempengaruhi metric IGRP.
- Bandwidthmin adalah bandwidth minimum pada jalur dalam kbps dibagi menjadi 10 juta. Misalnya bandwidth antara link A dan B dan link antara B dan C adalah 10 Mbps atau 10.000 kbps. Maka bandwidth minimum antara A ke C adalah 10.000.000/10.000 = 1.000 kbps.
- Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jalur dari source ke destination dalam milisecond dibagi 10.
- Reliability adalah angka antara 1 dan 255 dan menggambarkan ukuran reliability (kehandalan) suatu lin. Link yang unreliable (tidak handal) memiliki nilai 1 dan link yang 100% reliable memiliki nilai 255.
- Load mengukur kepadatan traffik suatu link, 1 mengindikasikan traffik link sepi, dan 255 mengindikasikan traffik pada link sangat padat.
A#sh interfaces ethernet 1/0 Ethernet1/0 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is c804.0f78.0010 (bia c804.0f78.0010) Internet address is 180.13.3.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit, DLY 1000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255Untuk interface ethernet pada router A, parameter-parameternya adal sebagai berikut
Bandwidth = 10,000,000/10,000 = 1000 kbps
Delay = 1000/10 = 100 microseconds
Reliability = 255
Load = 1
Formula metric IGRP adalah
Metric = A + C = Bandwidthmin + Delaytotal
Metric IGRP merupakan sebuah peningkatan melebih metric RIP karena properti yang dimiliki link-link yang terhubung menentukan jalur terbaik. Pada gambar dibawah ini, RIP akan memilih jalur terbaik dari A ke C untuk mencapai network 1, karena hop count yang dimilik A-C lebih kecil daripada jalur A-B-C, sedangkan IGRP akan memilih A-B-C sebagai jalur terbaik dengan mempertimbangkan bandwidth yang dimiliki masing-masing link.
IGRP Limitations
Router A adalah border router antara 2 domain. Domain yang sebelah kiri menggunakan spasi address kelas B 156.26.0.0/16 dengsn subnet mask 24-bit. Domain sebelah kanan menggunakan spasi address kelas C 197.45.1.0/24 dengan subnet mask 27-bit. Router A akan melakukan autosummarize spasi address 156.26.0.0 menjadi batas classful sebelum mengadvertise pada domain 197.45.1.0. Router A juga akan men-summarize spasi address 197.45.1.0 ke batas classful sebelu mengadvertisekannya ke domain 156.26.0.0.
Semua network pada gambar diatas dapat dijangkau, tetapi ada keterbatasan-keterbatasan yang muncul. Dalam domain 156.26.0.0, semua subnet menggunakan mask 24-bit. Jika ada subnet mask yang berbeda yang digunakan, maka subnet-subnet tersebut tidak akan di advertise keseluruh domain. Begitu juga pada domain sebelah kiri. Semua subnet menggunakan mask 27-bit. Tidak ada fleksibilitas untuk mengubah ukuran network berdasarkan jumlah user. Subnet 24-bit dapat memiliki host sampai dengan 254 mesin. Sedangkan subnet 27-bit dapat memiliki sampai dengan 30 hosts. Bagaimana jika ada subnet yang membutuhkan host lebih dari 30? Atau jika subnet hanya membutuhkan host yang lebih sedikir? Tidak ada yang bisa dilakukan.
Sebuah routing domain menggunakan spasi address private 10.0.0.0/8 ditambahkan pada network diatas. Router B adalah border router antara network 10.0.0.0 dengan domain-domain IGRP lainnya. Hal ini akan berjalan normal, Router B akan mensummarize spasi address private tersebut menjadi 10.0.0.0/8 dan prefix ini yang akan di advertise ke domain lainnya.
Tapi sekarang router A memiliki 2 route ke 10.0.0, yang satu dari router B dan yang satu dari router C. Router A akan beranggapan bahwa seluruh spasi address kelas A akan dapat dijangkau melalui B dan C. Tapi hal ini tidak akan dapat berfungsi. Masalah yang sama yang terdapat pada RIP.